Saturday, 12 June 2010

could you please shut up and listen to the meaning of my silence

Gue ga ngomong apa apa, karena toh ga ada gunanya gue ngomong. Kalo gue ngomong, gaada masalah terpecahkan. Biasanya, gue ngerasa berhak ngomong kalo ada something yang bisa dan akan gue lakukan abis gue kelar ngomong. Gue anti omdo.

Dalam kasus ini, lo sama gabisa apa apanya sama gue. Lo gaada gunanya deh, bakal sama nyampahnya sama gue. Jadi, jangan berani berani lo bilang gue ga peduli just because you don't hear something wisdom coming outta me. Karena apa sih gunanya lo ngomong dikala there's nothing you can do about it?

Kalo lo belom bisa ngebantu apa apa, ya lo mikirin jalan keluar yang siapa tau selama ini belom kepikiran tapi mendadak otak lo diterangin sama Allah.
Nah, mikir itu kerjaan otak kan, bukan kerjaan mulut? Kalo gitu ceritanya, ngapain lo malah ngomong?

Kalo lo udah gabisa mikirin apa apa, lo cuma bisa berdoa.
Nah, doa itu kerjaan hati kan, bukan kerjaan mulut? Kalo gitu ceritanya, ngapain lo ngomong?

Karena terkadang, mendengar atau setidaknya mengetahui ada orang yang ngomongin masalah lo itu, sedih banget loh. It makes you feel SOOOOOOO pathetic.

Jadi gimana? Lo mau milih ngomong terus dan tetep nyakitin hati orang lain, atau lo diem aja? Diem itu bukan berarti gabisa ngapa ngapain. Diem di mulut bukan berarti berhenti berdoa di hati. Karena doa itu kerjaan hati, dan doa itu sangat powerful. Jadi ketika lo terdiam tapi tetap berdoa, lo akan menjadi orang yang lebih berguna daripada kalo lo tetep aja teruuuuus ngebacot.

Mungkin orang ngeliatnya I'm a man with a thousand words kali ya. Ga jarang gue dijadiin eksekutor buat ngomong yang gaenak-gaenak sama orang. Tapi disaat seperti ini, menghadapi kasus kayak gini, gue memilih diam. Bukan karena gue kehabisan kata kata. Atau karena gue belum cukup dewasa untuk memahami kasus kayak gini. Tapi karena, gue yakin diam adalah keputusan yang paling bijak.

Orang yang bijak bukan diukur dari seberapa bijaknya arti dari kata kata yang dia ucapkan. Orang bijak juga dapat dilihat dari cara dia dapat mengontrol dirinya untuk diam di saat yang tepat, dan menjalani ke-diam-annya itu dengan bijak.

It takes courage to tell a speech, but it takes more guts and wisdoms to stop yourself from making the speech too long

1 comments:

Virrisya Purnaman said...

ANIIIIIIIIING WHAT IS HAPPENING ON THE EARTH??? penasarannddhhh

Post a Comment