yah kan gue bilang sekarang gue ga membiarkan diri gue mewek, karena entar keterusan. yah tapi bobol nih -__-, karena blogwalking. inilah salah satu kejelekan blog, bisa bikin pembacanya mewek karena kebawa post yang sedih hhhh (nyalahin orang padahal lu yang cengeng Ti). gue agak tercengang sih sama kemampuan mereka menceritakan semuanya dengan gamblang, tapi ternyata kejujuran ini berhasil memewekki gue (bahasa trend baru noh).
dan iya, gue jadi tau bahwa banyak orang di sekitar gue atau yah sekitarnya sekitar gue or even complete stranger yang lagi punya masalah. detik ini, barengan sama gue yang lagi nangisin story seseorang, mungkin orang itu lagi nangisin story dia sendiri. and there's always these strangers crying along.
even though half the world are tearing up together in this very second, gue yakin kok, Tuhan juga masih ngasi banyak nikmat buat disyukurin. masalahnya adalah, there're these people yang membiarkan air mata mereka mengkataraki semua nikmat itu. the other (lucky) group, manage to get a smirk upon those teardrops. mereka berhasil mensyukuri nikmat sebagaimanapun nikmat itu dibuat kabur oleh kesedihan atas masalah yang mengambil alih hidup mereka.
and i'm willing to give up anything just to join the second group.
karena itulah, gue mau mulai bersyukur.
terimakasih YaAllah, telah memberi saya Bapak dan Ibu. yang itu. yang selalu tau cara mendidik saya. yang selalu tau cara menghukum saya. yang selalu menghadapi segala masalah berdua. yang selalu berkata, "Nak, kita memang sedang ditimpa masalah. Bapak Ibu kasitau kamu karena kami percaya kamu cukup dewasa untuk bisa tau dan tetap bisa bertanggung jawab dan mengambil sikap yang tepat. Kami gaakan membohongi kamu, kami sedang bermasalah, tapi kami percaya kamu sanggup menyikapinya dengan dewasa." yang selalu melarang saya untuk menjadi anak yang cengeng. yang selalu ada untuk menghapus air mata saya, yang mereka tau tidak keluar cuma cuma. yang mendengarkan pendapat saya. yang membiarkan saya menjalani pilihan saya.
terimakasih YaAllah, telah memberi saya orang-orang yang begitu baik. keluarga yang menyayangi saya, dan bapak dan ibu. sahabat yang ada untuk saya. dekat atau jauh. senang atau sedih. saya yang ngajak selek atau saya yang sok asik. yang mencari saya ketika saya menghilang tanpa kabar. yang tetap mencari saya walau saya menghilang dengan sengaja. yang jijik ketika saya ngomong hal yang menye menye. tapi saya yakin, mereka merasakan perasaan yang sama menyenya sama saya. oke saya tau saya geer dan teman teman saya menggelorakan kata "TIDAAAAAAAAAAK" di belakang saya.
terimakasih YaAllah, telah memberi saya....saya. saya yang gapeduli deh mau gaenak diliat mata kayak apa, gaenakin hati juga kayak apa, tapi alhamdulillah... saya mendapatkan orang orang yang rela sakit mata dan sakit ati karena berurusan dengan saya. saya mendapatkan pengalaman pengalaman hidup yang mengeringkan kantong air mata saya, dan orang orang yang paling saya cintai, tapi pengalaman itu mengajarkan saya hal hal dengan sangat efektif, super cepat, dan walaupun super perih, tapi juga super melekat di otak benak hati jiwa kalbu apalah saya. dan yang terakhir, saya mendapatkan hal hal yang ternyata lambat laun saya sadari terbaik bagi saya, mungkin bukan pilihan pertama, tapi memberikan mutu nomor wahid. semoga kampus ini, yang merupakan impian saya sejak saya tau bahwa habis SMA itu kita harus kuliah, dan alhamdulillah berkat rahmatMu berhasil saya masuki, juga merupakan yang terbaik bagi saya.
atas berkah berkah diatas, saya harus melakukan lebih dari bersyukur.
saya harus membalas kepercayaan orang tua saya atas kemampuan saya menentukan jalan hidup saya. saya ga tau sampe kapan saya dikasi Tuhan menikmati nikmat mereka ada di dunia ini, but i gotta make sure those times worthed, dan saya bisa sukses, dan jika suatu saat nanti, nikmat itu diambil oleh Allah, yang notabene saya percaya untuk diganti dengan nikmat yang lain, saya harus tetap membanggakan mereka. dan saya harus menjaga diri saya, supaya saya bisa terus meneruskan perjuangan mereka. karena, seperti yang selalu mereka bilang setelah saya memberi berita berita yang emang sih kalo saya pikir pikir bisa bikin orang tua spaneng, "Asti itu anak kami satu satunya."
saya harus membalas kebaikan sahabat sahabat saya. mereka, bener bener yang terbaik. untuk semua kerelaan mereka bersabar atas segala tingkah saya, saya harus membalasnya, dengan cara apapun. dan saya bahagia berusaha membalasnya, walaupun memang yang saya lakukan buat mereka gaada apa apanya dibanding mereka yang harus sabar kuping budeg saya teriakin, badan remuk saya tibanin, muka kecoreng saya cengin, hati sakit saya dzalimi. maaf. maaf. maaf. maaf.
dan saya harus sukses. ga buat siapa, buat saya sendiri. saya gaboleh menyia-nyiakan diri saya sendiri. biarpun plan B-plan B itu memang done the trick, bukan berarti saya boleh terus menerus memberikan diri saya plan B. saya hutang perwujudan plan A kepada diri saya sendiri. saya gaboleh rapuh. saya gaboleh manja, dan lemah, dan egois, dan terus menerus menanyakan "kenapa Tuhan, ini semua terjadi pada saya?"
karena biarpun saya tahu satu tahap setelah saya mengambil tindakan,
Tuhan tau semua tahap setelah tindakan itu diambil. bahkan ketika tindakan tersebut dilanjutkan dengan tindakan yang lain, dan memberi tahapan yang lain pula.
dan ITB, saya harus membuatnya menjadi hal terbaik dalam hidup saya.
dengan semua nikmat ini, walaupun ketika saya nangis ya karena, well saya orang, yang cengeng pula, tapi tetap, seharusnya saya langsung bisa tersenyum lebar, bersyukur, dan mengambil langkah selanjutnya.
Wednesday, 13 October 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment