Wednesday, 19 January 2011

Sepi.
Bahkan ketika sendok berdenting dan mobil dicuci, bass TV berdentum seiring sorak suporter fana membahana.
Kok tetep sepi?

Ibarat kata lo lagi flu.
Ini ada bakso semangkok di depan lo.
Lo tau PERSIS rasanya gimana.
Kebayang.
Bikin ngiler.
Lo ambil sesuap.
Dan ya otak lo berkata 'anjrit enak nih. pedes, panas'.
Tapi sayang,
mau lo angkat itu mangkok, lo tenggak semuanya,
tetep aja bagi lo, semangkok bakso itu hambar.
Yang ada, langit langit mulut lo kebakar.
Saat kayak gitu, mungkin lo makan tai juga lebih asik.
Hambar juga,
dan ga membakar.

Bukan gue,
bukan gue yang nutup,
tapi ini nih, si barang fana kampret yang selalu diomongin.
Hati gue, yang nutup kuping.
Sampe gue gabisa denger suara suara yang gue idamkan.

Gelak tawa.
Itu apa?
Kemaren gue ga lupa, kenapa sekarang gue ga inget apa apa?

Dan gue tau, batere HP ini akan abis pas gue bangun besok.
Dan suatu waktu, gue gabisa denger dengung AC lagi,
satu satunya suara yang masih diloloskan oleh si hati kampret,
kalo gue gamau beku.
Dan kapanpun, kelenjar kelenjar nista ini akan menyeret gue masuk ke dunia yang sudah asing itu.
Dan gue gaabis pikir,
ngimpi apa gue semalem?

Padahal harusnya, libur ini asik.

0 comments:

Post a Comment