Banyak orang nyoba membaca gue. Gaada yang tembus. Kecuali 1 kalimat dari orang yang ga mungkin banget lo liat punya skill ngebaca orang, "Lo itu selalu punya pendapat akan hal apapun, sekecil apapun yang lo temui".
Dan itu bener bot.
Baru papasan sama orang pun, gue akan udah punya pendapat akan dia; akan gimana dia, ada apa dg dia, siapa dia, blablabla. Membaca orang biarpun baru ketemu itu adalah hobi, habit, dan self-defense mechanism.
Tapi jangan simpulkan kalimat diatas menjadi kata "Stereotype-ing" ya.
Karena ketika gue bertemu dengan seseorang dan gue berusaha membaca dia, gue akan mengabaikan semua stereotype yang nempel di dia. Gue berusaha, gimana caranya, gue bisa bilang kalimat, "But there's more to them than meets the eye"..... anjir udah kayak True Beauty -_-.
Karena Stereotype itu... jahat.
Stereotype membuat kalian merasa sudah mengenal orang ini, sehingga kalian gabakal bener-bener 'ngeliat' mereka lagi. Kalian 'mengatur' orang ini untuk hanya bisa menjadi 1 tipe saja. Tanpa pikir panjang, kalian merasa kalo ada tindakan yang kayaknya tipikal, pasti dia yang punya andil.
Dan ya emang to be fair, Stereotype ada karena fakta.
Tapi, cuma 1 fakta. 2 dah maksimal (nawar).
Fakta-fakta yang lain? Stereotype-lah yang mencegah kalian untuk mengulik fakta-fakta lain tersebut. Karena kalian, sudah merasa cukup.
Padahal, ketika kalian mengulik fakta-fakta lain tsb, liat deh. Kalian akan melihat hal-hal yang bertolak belakang dengan Stereotype yang ada. Yang ternyata tidak sedangkal itu.
Sakit loh, jadi korban Stereotype itu. Kayak di judge sampah cuma karena lo naro secret cam ya emang di tempat sampah, iyalah yang lo liat sampah. Coba lo taro itu secret cam di tempat lain, liat dari sudut pandang yang lain, lo akan melihat rumah elit gaul trendi keren artistik mahal dkk.
Gue ga bilang ini terjadi di semua kasus juga sih. Cuma plis, jangan terlalu men-generalize segala gala galanya. Kasi orang yang lo peduliin 1 kesempatan. Untuk lo liat baik-baik dari angle baru. You owe them one.
Karena gaada yang lebih miris dari dituduh punya andil akan sesuatu just because it suits you. Let alone being told to take the responsibility upon it.
Tuesday, 12 April 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment