Orang hebat itu dinilai dari sikapnya, apakah dia akan tetap bisa menjadi dirinya sendiri biarpun berada ditengah-tengah kerumunan orang banyak. Wajib banget ya, demi diterima di pergaulan yang brengsek-brengsek gaul, harus berubah jadi se-'brengsek-yang-penting-gaul' itu? Be yourself aja kenapa sih emangnya? Gue tau seberapa berasa diatas anginnya ketika lagi seneng-seneng rame-rame, gue tau seberapa 'memacu adrenalin' nya. Dan ketika ketawa super kenceng tanpa pikir panjang itu kelar, percaya deh sama gue, 'temen-temen' lo itu gabakal menangisi dampak ketawa ugal-ugalan itu bersama lo.
Dan orang-orang korban pergaulan ini, yang gue maksut bukanlah mereka yang being fake dan menjadi social climber. Melainkan mereka-mereka yang 'mengeraskan' tawa mereka biar 'kedengeran' diantara 'suara keras' orang-orang lain. Padahal, tawa lo yang biasa aja udah kedengeran kok, dan terdengar sangat 'enak'. Ketika lo kerasin, itu jadi terdengar fake. Jadi kenapa sih, tawa lo harus lo kencengin? Mereka orang baik, mereka ga fake, mereka cuma bodoh.
Sumpah, post ini banyak banget tanda kutipnya.
Sunday, 10 April 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment